Kamis, 30 April 2015



Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memprioritaskan perkembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berbicara tentang perubahan atau kemajuan dalam sebuah masyarakat, maka yang memiliki peranan melakukan penetrasi ke dalam adalah SMK. Kemendikbud ingin mendorong pertumbuhan SMK yang sangat banyak di seluruh Indonesia terlebih lagi Papua.
Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Buku Cergam dan Komik Cerita Rakyat dari Sorong Selatan Papua Barat, di kampus Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Mendikbud menjelaskan, pentingnya mendorong pertumbuhan SMK dikarenakan SMK tidak saja sekadar menjadi tempat pelatihan dan mendidik anak-anak. SMK ke depan, kata dia, akan dijadikan sebagai pusat pengembangan dan distribusi kemajuan bagi masyarakat setempat. "Bagian pemerintah untuk membantu menyiapkan infrastrukturnya," tuturnya.
Mendikbud berpendapat, ketika mendirikan sebuah SMK Pertanian bukan hanya sekadar mendidik anak-anak agar mengerti dan menguasai ilmu di bidang pertanian saja. Tetapi SMK Pertanian tersebut diharapkan dapat menjadi tempat para petani dan pihak-pihak lainnya yang terlibat di bidang pertanian untuk bertukar pikiran, mencari perubahan teknologi, dan lain-lain. "Jadi tempat ini center for change (pusat perubahan, -red), bukan sekadar center for training (pusat pelatihan, -red)," ujarnya.
Mendikbud mengungkapkan, sebanyak 55 sampai 60 persen siswa di Indonesia yang lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Ke depan, kata dia, proses pembelajaran seluruh mata pelajaran untuk jenjang SMA akan diselesaikan selama 5 semester dan di awal semester 6 akan dilaksanakan ujian baik ujian nasional maupun ujian sekolah.
Dia mengatakan, diharapkan ke depan dengan pola tersebut siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya dapat mempersiapkannya dengan baik dan bagi siswa yang tidak ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya akan dipersiapkan pelatihan khusus oleh negara sesuai minat siswa tersebut. "Dengan begitu anak-anak kita tidak dipaksa untuk kemudian lulus 6 semester malah bingung mau melakukan apa sesudah itu," ucapnya. (Agi Bahari)

Tanggal 2 April 2015 telah dilaksanakan pelantikan dan serah terima jabatan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Surakarta dari Drs. Suraji kepada Ahmad Munawir, S.Pd, SH, M.Si, MH. Acara pelantikan dan serah terima jabatan Kepala sekolah dihadiri Kepala Dinas Dikpora Kota Surakarta, Etty Retnowati, Ketua PDM Kota Surakarta, Subari dan Ketua Majelis Dikdasmen Kota Surakarta, Joko Riyanto.

Suraji yang pensiun per Maret 2015 mengatakan, Kepala Sekolah yang baru diharapkan dapat melanjutkan program – program sekolah yang belum terlakasana dan dapat membawa sekolah lebih baik lagi dari sebelumnya

“Hal yang baik ditingkatkan lagi, apabila ada yang kurang untuk disempurnakan,” ujarnya berpesan kepada Kepala Sekolah yang baru.

Ahmad Munawir selaku Kepala SMK Muhammadiyah 2 Surakarta yang baru, pihaknya sementara ini melaksanakan program sekolah yang telah ada di tahun pelajaran 2014/2015, khususnya fokus pada siswa kelas XII dalam menempuh ujian nasional dan penyaluran tamatan ke dunia kerja maupun perguruan tinggi.
Kemudian, lebih lanjut dijelaskan oleh Munawir, setelah itu di tahun pelajaran baru nanti, pihaknya berusaha agar kuota siswa yang di harapkan dapat terpenuhi. Lalu, peningkatan sarana prasarana dan kualitas sumber daya guru terus dilakukan. SMK Muhammadiyah 2 Surakarta memiliki 3 kompetensi keahlian yakni Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran. Dalam proses pembelajaran sudah didukung fasilitas laboratorium komputer, bahasa, Akuntansi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, mengetik manual dan elektrik, Bank Mentari, pusat grosir/MBC, BKK, ruang pembelajaran lengkap dengan LCD.

Kepala Dinas Dikpora Kota Surakarta, Etty Retnowati mengatakan, Kepala Sekolah pada dasarnya adalah guru yang mendapat tugas tambahan. Jadi, Kepala Sekolah tetap seorang pendidik di sekolahnya. Berdasarkan rembug nasional dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud ) beberapa waktu lalu, tantangan ke depan yang dihadapi sekolah yakni menjadikan sekolah ramah anak. Sekolah harus bisa menciptakan suasana menyenangkan sehingga siswa merasa betah menuntut ilmu di sekolah agar nantinya tercipta generasi cerdas, berkarakter budaya indonesia dan berakhlaqul karimah.

Ketua PDM Kota Surakarta, Subari mengutarakan, Kepala Sekolah harus memiliki leadership dan bisa memberikan keteladanan yang baik kepada yang dipimpin. Kepada Kepala Sekolah yang baru di harapkan mampu membawa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta lebih baik lagi. Bagi yang purna tugas, diharapkan tetap memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan pendidikan, karena perjuangan di organisasi Muhammadiyah tidak mengenal pensiun.

Di sela acara, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Surakarta, Joko Riyanto mengharapkan Kepala Sekolah yang baru step by step bisa membawa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta semakin maju. Salah satunya jumlah rombongan belajar yang semakin banyak sehingga tujuan mencetak kader bangsa yang berilmu, berkarakter bangsa dan berakhlaq mulia dapat terwujud.

Rabu, 29 April 2015


Jakarta, Kemendikbud --- Peran aktif kepala sekolah memberikan pengaruh besar terhadap keberhasilan pelaksanaan UN berintegritas, khususnya UN jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang siap dilaksanakan pada tanggal 4 s.d. 7 mei 2015. Kepala sekolah harus siap dan aktif dalam memberikan teladan dan arahan kepada guru dan siswa, khususnya dalam menyukseskan pelaksanaan UN berintegritas.
Demikian disampaikan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sampit, Kabupaten Kotim, Kalimantan Tengah, Syahrani HM, saat dihubungi kemdikbud.go.id, Selasa (28/04/2015). “Saya selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada bapak dan ibu guru, termasuk para siswa juga, agar siap menyukseskan pelaksanaan UN tahun 2015 ini dengan berintegritas,” tuturnya.
Dalam rangka persiapan jelang pelaksanaan UN tahun ini, kata Syahrani, pihak sekolah telah membuat POS Sekolah. POS tersebut merujuk pada POS yang ada di Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), untuk menyampaikan berbagai kebijakan pelaksanaan UN. Salah satu kebijakan yang disampaikan adalah kebijakan pemerintah meniadakan UN sebagai syarat kelulusan. “(Melalui) POS Sekolah tersebut pun kami melayani bimbingan konseling untuk siswa yang membutuhkan semangat secara mental jelang UN,” ujar Syahrani.      
278 siswa peserta yang akan mengikuti UN tahun ini, menurut Syahrani, terlihat relaks, dengan semangat belajar tidak kendur. Para siswa tersebut lebih fokus belajar untuk mencapai harapan mendapatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diharapkan. “Saya selalu sampaikan kepada para siswa untuk tetap belajar giat. UN sudah tidak menjadi syarat kelulusan, maka manfaatkan ini untuk bisa lebih relaks, dan raih SMA yang diimpikan,” ucapnya.
Syahrani menambahkan pihaknya mempersiapkan 14 ruang yang dapat digunakan sebagai tempat ujian. Selain itu juga terdapat pengawas dari sekolah yang akan diusulkan kepada dinas pendidikan setempat untuk menjadi pengawas silang. “Pengawas silang yang membagi adalah dinas pendidikan kabupaten. Nanti dari kami akan ditempatkan 28 orang pengawas silang penuh,” jelas Syahrani.
Syahrani berharap pelaksanaan UN tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan berintegritas. Dengan pelaksanaan UN yang berintegritas, secara tidak langsung dunia pendidikan menanamkan karakter positif kepada para siswa. “Saya yakin penyelenggaraan UN dapat jujur 100 persen. Kita harapkan para guru dapat menyampaikan pesan ini kepada para siswa,” pungkas Syahrani. (Seno Hartono)
Sumber : www.kemdiknas.go.id


Jakarta, Kemendikbud --- Distribusi naskah ujian nasional (UN) jenjang SMP 2015 ditargetkan selesai 3 Mei atau satu hari sebelum pelaksanaan ujian. Naskah-naskah tersebut akan didistribusikan ke 510 kabupaten/kota yang akan melaksanakan UN SMP pada 4-7 Mei mendatang.
Distribusi naskah UN SMP telah dimulai sejak 26 Maret lalu yaitu ke Kabupaten Maluku Barat Daya. Pada akhir bulan Maret (29/03), ada empat kabupaten/kota yang juga mendapat distribusi awal, yaitu Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Aru.
Distribusi naskah UN SMP terbanyak akan terjadi Rabu (29/04/2015) yaitu ke 106 kabupaten/kota. Sejak awal (26/03) hingga hari ini Selasa (28/04) distribusi sudah mencakup  212 kabupaten/kota. 192 kabupaten/kota lainnya akan mendistribusikan naskah UN pada 30 April hingga 3 Mei. Dengan demikian, secara total, pada 3 Mei nanti naskah UN SMP akan didistribusikan ke 510 kabupaten/kota.
Distribusi naskah UN menggunakan beberapa jalur, yaitu darat, laut dan udara. Khusus untuk Provinsi Aceh pengiriman dilakukan oleh percetakan yang berada di Jakarta, Perum Percetakan Negara RI dengan menggunakan jalur darat. Waktu tempuh pengiriman ini memakan waktu empat hari, yaitu dari tanggal 23-27 April, atas permintaan dinas pendidikan setempat.
Sebelum didistribusikan ke kabupaten/kota, naskah soal dan lembar jawaban yang telah selesai dicetak disimpan di gudang provinsi atau di percetakan. Di beberapa provinsi, penyimpanan dilakukan di Polda dan Kantor Pos Provinsi. Total naskah yang dicetak untuk UN SMP adalah 18.735.824 eksemplar. (Aline Rogeleonick)

Sumber : www.kemdiknas.go.id

Selasa, 28 April 2015



Jakarta, Kemendikbud --- Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Menengah Pertama Tingkat Nasional akan digelar di Palu, Sulawesi Tengah, pada 17-23 Mei 2015. Ada tiga bidang studi yang dilombakan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Matematika. Masing-masing bidang lomba diikuti 132 peserta.
Melalui Surat Keputusan Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nomor 799/C3/KU/2015 tentang Penetapan Peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP Tingkat Nasional Tahun 2015, diumumkan para peserta OSN SMP yang akan berlaga pada pertengahan Mei mendatang. (lihat Daftar Peserta OSN SMP 2015)
Peserta OSN SMP tingkat nasional adalah siswa-siswi terpilih yang telah melalui seleksi ketat di tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi se-Indonesia. Mereka akan adu jenius memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu di Palu. Para juaranya diproyeksikan menjadi delegasi Indonesia dalam sejumlah kompetisi berskala internasional. (Billy Antoro)

Sumber : www.kemdiknas.go.id


Jakarta, Kemendikbud --- Jelang pelaksanaan ujian nasional (UN) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tanggal 4 s.d. 7 Mei 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah, 1.044 sekolah siap menyelenggarakan UN berintegritas. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Damber Liwan saat dihubungi kemdikbud.go.id, Senin (27/04/2015).
“Kami sudah siap untuk menyelenggarakan UN jenjang SMP dengan menjunjung tinggi kejujuran,” kata Damber.
Peserta UN jenjang SMP di Provinsi Kalimantan Tengah akan diikuti 40.479 siswa, termasuk didalamnya peserta dari jenjang pendidikan formal maupun non formal atau Paket B. Distribusi naskah UN, Damber menjelaskan, dinas pendidikan provinsi mulai melakukan distribusi naskah pada hari ini pukul 08.00 WIB dimulai dari lokasi sekolah terjauh. “Mudah-mudahan pendistribusian naskah soal UN yang dimulai dari lokasi terjauh ini tidak terjadi kendala, dan tidak terlambat,”harapnya.
Dalam pendistribusian naskah ini, Damber menekankan sangat memperhitungkan sekali jarak tempuh pengiriman, sarana transportasi, dan pengamanannya. Hal tersebut menjadi yang utama dalam pertimbangan dinas pendidikan provinsi, dan pengamanan naskah soal pun, Damber mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kita koordinasi dengan Polda untuk pengamanan naskah soal mulai dari pengiriman naskah, sampai dengan penyimpanan naskah di kantor-kantor kepolisian sektor di setiap kecamatan. Itu diupayakan untuk menghindari kebocoran,” kata Damber.
Damber berharap penyelenggaraan UN jenjang SMP tahun 2015 ini di Provinsi Kalimantan Tengah dan di seluruh Indonesia dapat berjalan dengan baik tanpa ada kendala, dan berintegritas. Ia pun mengajak kepada seluruh sekolah untuk menyelenggarakan UN dengan mentaati aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan pemerintah. (Seno Hartono)

Sumber : www.kemdiknas.go.id


Jakarta, Kemendikbud ---- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk unit baru dengan nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga yang menangani pendidikan keluarga dan keorangtuaan. Berdasarkan persetujuan Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerangkan bahwa Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud. Direktorat baru tersebut akan memiliki empat subdirektorat yaitu Subdirektorat Pendidikan Bagi Orangtua, Subdirektorat Pendidikan Anak dan Remaja, Subdirektorat Program dan Evaluasi, serta Subdirektorat Kemitraan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Ella Yulaelawati menyampaikan, nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga dirasa lebih tepat dibandingkan Direktorat Keayahbundaan yang diusung sebelumnya karena direktorat ini tidak hanya memberikan ruang bagi orang tua utuh tetapi juga ruang bagi orang tua tunggal. “Kami telah menjaring masukan dan melakukan curah pendapat dengan akademisi, komunitas, penggiat pendidikan keorangtuaan, dan beberapa pihak yang terkait,” katanya saat diwawancarai di kantor Kemendikbud akhir pekan lalu.
Ella menyebutkan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga memiliki beberapa program utama diantaranya penanganan perilaku perundungan (bullying), pendidikan penanganan remaja, penguatan prestasi belajar, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan karakter dan kepribadian, serta pendidikan perilaku destruktif. “Direktorat baru ini juga akan mengembangkan program pencegahan perdagangan orang, narkoba, dan HIV AIDS agar keluarga Indonesia menjadi lebih kuat,” ujarnya.
Sasaran utama yang ingin dicapai dari sejumlah program Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud di atas adalah meningkatnya akses dan mutu layanan pendidikan khususnya pendidikan keluarga bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan keluarga tersebut tidak hanya mencakup orang tua kandung saja tetapi juga wali atau orang dewasa yang bertanggung jawab dalam mendidik anak.
Layanan pendidikan keluarga yang diberikan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud dimaksudkan agar masyarakat Indonesia yang berusia dewasa mengetahui dan memahami perihal cara mendidik anak sejak janin hingga tumbuh dewasa. Kemendikbud menargetkan hingga 2019 sejumlah 4.343.500 orang dewasa akan memperoleh layanan pendidikan keluarga tersebut. (Yohan Rubiyantoro/HK/Agi Bahari)

Jumat, 24 April 2015


Jakarta, Kemendikbud --- World Book Day atau Hari Buku Sedunia adalah acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 23 April. Untuk ikut merayakan Hari Buku Sedunia, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan kegiatan “Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak” pada bulan Mei 2015. 
Read Aloud merupakan salah satu metode membacakan buku untuk anak.
Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook. Read Aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling  efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan.  Juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).
Saat usia emas (golden age), yaitu 0-5 tahun, anak akan dapat menyerap dengan sangat cepat. Dengan potensi yang sedemikian hebat itu, maka mengenalkan anak untuk membaca di usia dini tentunya tidak menjadi masalah, asalkan caranya tidak membuat anak stress bahkan terbebani harus bisa membaca.  Yang dilakukan bukan membuat anak bisa membaca, tapi membuat anak suka membaca. 
Read aloud dapat dimulai sejak dini, bahkan sejak semester ke-3 kehamilan. Karena itu  semakin dini buku diperkenalkan, maka hasilnya akan semakin optimal dalam upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku dengan bonusnya anak akan bisa membaca dengan sendirinya.
Read Aloud juga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Bisa di rumah, saat hendak tidur, sepanjang perjalanan berkendara, menunggu pesawat atau kereta api, atau saat menunggu antrian dokter. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan konsistensi melakukan read aloud. Rutinitas  adalah kunci utama keberhasilannya.
Manfaat read aloud antara lain dapat membangun keterampilan literasi  melalui pengenalan bunyi, intonasi, kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Read Aloud juga membantu anak menambah kosa kata, terutama kosa kata bahasa buku yang dipergunakan untuk membaca. Kedekatan orang tua dengan anak juga bisa dicapai karena anak terbiasa dengan suara orang tua dan terdapat ‘skin to skin contact’ ketika membacakan cerita, serta terdapat juga kedekatan dengan buku. Orang tua yang membacakan cerita kepada anak juga langsung menjadi contoh membaca bagi anaknya (reading role model). (Desliana Maulipaksi)


Jakarta, Kemendikbud --- Selamat Hari Buku Sedunia! World Book Day atau Hari Buku Sedunia adalah acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 23 April. Acara ini mulai dianjurkan oleh UNESCO pada 23 April 1995. Pada Hari Buku Sedunia, berbagai negara menyelenggarakan aktivitas untuk membuka mata masyarakat mengenai dunia membaca, dunia penerbitan buku, hingga hak cipta. Hari Buku Sedunia juga menjadi momen untuk mengajak masyarakat lebih mengenali karya–karya atau bahan bacaan yang menarik.
Berdasarkan data UNESCO tahun 2012, indeks minat baca Indonesia baru mencapai 0,0001. Artinya, dalam setiap 1.000 orang Indonesia, hanya ada satu yang mempunyai minat baca. Sementara dari data Survey Badan Pusat Statisitik (BPS) pada tahun 2012, didapatkan bahwa sumber informasi penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas diperoleh dari televisi (91,68 %), dan hanya sekitar 17,66 % yang menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah. Data Bank Dunia pun menunjukkan minat baca anak Indonesia termasuk rendah, yaitu sekitar 51,7 %,  lebih rendah dari Philipina 52,6 %, Thailand 65,1 %, Singapura 74 % dan Jepang 82,3 %.
Dalam rangka memperingati Hari Buku Sedunia, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan aktivitas untuk meningkatkan minat baca generasi bangsa, khususnya anak-anak. Perpustakaan Kemendikbud akan menggelar kegiatan “Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak”. Kegiatan ini akan berlangsung pada bulan Mei 2015.
Kegiatan “Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak” bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buku, serta meningkatkan minat baca pada anak. Membacakan buku buat anak memiliki dampak luar biasa pada perkembangan anak. Dalam kegiatan ini, direncanakan Mendikbud Anies Baswedan akan membacakan buku cerita di depan anak-anak usia dini.
Selain itu, para guru dan orang tua juga dapat mengikuti workshop Read Aloud untuk bekal membacakan buku cerita bagi anak-anak. Read Aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling  efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Orang tua dan guru yang membacakan cerita kepada anak-anak dapat menjadi contoh bagi anaknya (reading role model). (Desliana Maulipaksi)

sumber : www.kemdiknas.go.id

Kamis, 23 April 2015



Jakarta, Kemendikbud --- Usai menindak tegas pelaku pembocoran 30 buklet naskah ujian nasional (UN) SMA dari total 11.730 buklet UN 2015 melalui akun Google Drive, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan kembali mengambil langkah cepat, untuk menanggulangi efek kebocoran naskah soal tersebut. Langkah yang diambil adalah mengecek efek kebocoran dengan menganalisis pola jawaban siswa di daerah yang diduga terkena dampak kebocoran tersebut, seperti di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mendikbud mengatakan, seluruh Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) Provinsi DIY telah selesai dipindai, dan dikirimkan ke Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud. Hasil analisis menunjukkan dua fakta penting, yaitu: (1) Pola jawaban siswa di Jogja menunjukkan tidak ada anomali pada nilai rerata sekolah; dan (2)  Analisis juga menunjukkan bahwa indeks integritas pelaksanaan UN di daerah tersebut juga tetap tinggi (baik).
Indeks integritas adalah upaya Kemdikbud untuk mengukur tingkat kejujuran sekolah dengan melihat hasil UN. Penilaian ini juga diperkuat dengan melihat hasil  analisis tahun 2014, untuk melihat apakah ada anomali.
Beragam fakta hasil analisis tersebut membuat Mendikbud yakin UN di Yogyakarta berjalan dengan baik dan jujur. Ia menambahkan bahwa hasil ini juga membuatnya bangga dan terkesan dengan para siswa di Yogyakarta yang secara kolektif memilih tidak menggunakan dokumen terlarang dalam persiapan Ujian Nasional.
Menurut Mendikbud, nilai integritas pelaksanaan UN yang tinggi bukan sebuah kebetulan, tapi hasil proses pembelajaran lintas tahun. “Apresiasi harus kita berikan untuk siswa yang memilih jujur dan tidak melakukan kecurangan. Anak-anak ini seperti orang puasa di siang hari yang panas lalu diiming-imingi minuman dingin dan secara sadar menolaknya,” ungkap Mendikbud di Jakarta, (22/04/2015).
Mendikbud pun memberikan apresiasi pada orang tua siswa,  dan guru yang memilih menjalani UN dengan jujur. “Rasa salut saya sampaikan untuk para orang tua, guru, pendidik, yang telah berhasil membentuk anak-anak berintegritas di Yogya. Anak-anak berintegritas seperti inilah yang bangsa ini butuhkan,” katanya.

Sumber : www.kemdiknas.go.id

Selasa, 21 April 2015


Jakarta, Kemendikbud --- Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) diharapkan dapat menampilkan profil mutu sekolah di daerahnya masing-masing. Profil tersebut menjelaskan bagaimana kualitas pendidikan di suatu daerah terkait guru, siswa, dan proses pembelajaran.

“Jika bisa mengeluarkan profil mutu sekolah, pasti LPMP akan disegani oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,” kata Direktur Pembinaan SMP  Ditjen Pendidikan Dasar, Didik Suhardi saat diskusi dalam acara Penyelerasan Fungsi LPMP di Gedung D Kemendikbud,Jakarta, Kamis, (16/04/2015).

Didik mengatakan, pemetaan mutu pendidikan yang dilakukan LPMP menjelaskan posisi kualitas pendidikan di suatu daerah. Hal ini akan menjadi peringatan bagi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota agar meningkatkan pembangunan pendidikan. “Lalu dari sini kita perbaiki pelan-pelan,” katanya.

Sementara Dirjen Pendidikan Dasar yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Hamid Muhammad menuturkan, LPMP memiliki tugas mengoordinasikan semua kebijakan terkait mutu pendidikan di lapangan. Ia pun mendorong agar LPMP menjadi tangan kanan Kemendikbud di tingkat provinsi.

Hamid berharap LPMP melakukan pemetaan mutu pendidikan di kabupaten/kota. “Saya sudah mengusulkan ke Pak Menteri, akan ada rapor mutu pendidikan di tiap kabupaten/kota,” ujarnya saat menutup acara. (Billy Antoro)

sumber : www.kemdiknas.go.id

Senin, 20 April 2015



Bandung, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan lebih memilih untuk memperbaiki pelaksanaan ujian nasional (UN) ketimbang moratorium. Terlebih jika moratorium itu disebabkan oleh ada kebocoran soal setiap tahunnya. Ia menganggap persoalan tersebut bisa diatasi dengan melaporkannya ke kepolisian dan Kemendikbud.
"Solusinya yang harus diperbaiki. Apakah kita sudah sempurna dalam menjalankan ujian itu? Apakah kalau belum sempurna lalu kita hentikan? Nah, sebaiknya jika menemukan kebocoran soal segera laporkan jangan cuma diobrolkan saja. Biar bisa diproses secara hukum," ujar Menteri Anies usai berorasi kebudayaan di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/4/2015).
Mendikbud mengatakan, dalam mengevaluasi sesuatu jangan langsung mengambil sikap dengan spontan. Lebih baik, kata dia, mengoreksi kekurangan UN setiap tahunnya dan memberikan sanksi kepada guru yang membocorkan soal-soal UN tersebut.
"Lebih baik kita koreksi. Kita terus sempurnakan. Jika masih banyak ratusan ribu guru yang menjaga amanah, masak dikalahkan dengan satu dua orang yang curang. Justru kita akan beri sanksi yang menjadi pengkhianatnya. Harus diproses secara hukum dan dibui agar memberikan efek jera," katanya.
Mendikbud mengakui kebocoran soal UN di beberapa daerah bisa dilihat dari hasilnya. Kebocoran tersebut dapat dengan mudah diketahui jika ada kelonjakan nilai di suatu daerah yang dulunya mendapat nilai rendah. Menteri Anies berjanji akan menyelidikinya jika menemukan hal serupa.
"Kita bisa melihat apakah soal-soal itu dipakai di beberapa daerah atau tidak dari jawabannya. Karena selama ini kita punya pola jawaban tiap-tiap sekolah dan tiap-tiap daerah," katanya.

Sumber : www.kemdiknas.go.id

Bandung, Kemendikbud --- Para siswa yang duduk di bangku sekolah bukan hanya sekadar pelajar melainkan wajah masa depan Indonesia. Jangan pandang para siswa hanya sebagai seorang anak kecil semata karena sebenarnya merekalah yang mempunyai masa depan untuk Indonesia. Maka dari itu, ketika melakukan sesuatu hal untuk siswa dampaknya akan terasa pada 10 sampai 20 tahun mendatang dan bukan sekarang.
Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, pada saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pameran Tunggal Hanafi dengan judul Biografi Visual "Oksigen Jawa" di Bandung, Jumat, (17/4/2015).
Mendikbud mengatakan, Indonesia akan memiliki bonus demografi dalam 10 sampai 20 tahun mendatang maka dari itu perlu diberikan ruang untuk berkembang bagi masyarakat Indonesia khususnya para siswa. Namun masalahnya, kata dia, satuan pendidikan di Indonesia belum tentu dapat memberikan ruang untuk berkembang bagi para siswanya. "Kalau kita bicara manusia di Indonesia itu diberikan ruang untuk berkembang, manusia Indonesia itu dahsyat begitu dikasih kesempatan untuk berkembang," ujarnya.
Mendikbud menekankan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mendorong agar sekolah menjadi tempat yang menyenangkan seperti dicita-citakan bapak pendidikan modern Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Sekolah yang menyenangkan, kata dia, para siswa akan datang ke sekolah dengan senang hati dan pulang dari sekolah dengan berat hati. Dia mengatakan, kenyataan saat ini di Indonesia adalah sebaliknya, para siswa datang ke sekolah dengan berat hati dan pulang dari sekolah dengan senang hati. "Karena itu kita harus mengubah konsep ini menjadi sekolah yang menyenangkan," tuturnya.
Mendikbud menjelaskan, sering kali ketika akan memperbaiki proses pendidikan di Indonesia maka akan bertanya kepada para ahli pendidikan, kepala sekolah, guru, dan pihak-pihak yang berpengalaman lainnya di bidang pendidikan. Tetapi untuk memperbaiki proses pendidikan tersebut, kata dia, tidak pernah bertanya langsung kepada para siswa agar sekolah menjadi tempat yang menyenangkan. "Mereka akan hidup di zamannya," ucapnya. (Agi Bahari)

Sumber : www.kemdiknas.go.id

Bandung, Mendikbud --- Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18-24 April 1955 merupakan peristiwa kebudayaan yang mempunyai dampak besar dan lebih dari sekadar berkumpulnya para kepala negara dari Asia dan Afrika. Selain itu, pada konferensi tersebut ada pertukaran pemikiran dan budaya antar negara-negara peserta KAA.
Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, saat menyampaikan orasi budaya dalam acara Pendukungan Kegiatan Konferensi Asia Afrika Ke-60 Menuju World Culture Forum (WCF) II Tahun 2016, di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Sabtu (18/4/2015). 
Mendikbud mengungkapkan, berbagai media di Indonesia pada bulan Februari sampai April 1955 memberitakan parade kritik terhadap penyelenggaraan KAA dan Soekarno menjadi sasaran kritik tersebut. Pada saat itu, kata dia, di negeri yang sangat miskin merata dan masih banyak orang yang buta huruf, para pemimpin Indonesia memutuskan untuk mengumpulkan kepala negara di Asia dan Afrika serta menghabiskan biaya yang sangat besar. Namun setelah 60 tahun kemudian, kata dia, tidak ada yang mempermasalahkan kritik-kritik itu lagi. "Di sini bedanya antara orang yang melayani opini hari ini dan orang yang membuat sejarah masa depan," ujarnya.
Mendikbud mengimbau, para pemimpin yang memikirkan bangsa Indonesia ke depan, jangan hanya sekadar memikirkan opini masyarakat saat ini saja meskipun itu penting. Jika sedang dalam posisi membicarakan rute perjalanan bangsa Indonesia, kata dia, jangan pernah terkecoh dengan keramaian yang ada di tengah-tengah masyarakat. "Bila yakin yang dikerjakan benar, pikirkanlah apa yang dikatakan sejarahwan di masa depan, karena itu yang akan menentukan apakah langkah hari ini memiliki dampak yang positif atau tidak untuk sebuah bangsa," tuturnya.
Mendikbud mengatakan, para peserta KAA 1955 yang datang ke Indonesia bukan karena rasa kasihan terhadap kondisi di Indonesia pada saat itu. Tetapi, kata dia, mereka melihat sebuah peradaban Indonesia yang memesona melalui gagasan negeri yang dibangun dari landasan tradisi dengan konsep negara modern. Dia mengatakan, semua peserta KAA pada saat itu ingin seperti Indonesia dan menghasilkan orang-orang terdidik dan tercerahkan seperti di Indonesia. "Ini kehebatan kita di periode itu," katanya. (Agi Bahari)

Sumber : www.kemdiknas.go.id

Kamis, 16 April 2015



Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengakui adanya kebocoran naskah UN yang diunggah secara ilegal pada sebuah akun Google Drive. Terhadap kejadian itu, Kemendikbud telah mengambil langkah cepat dan tegas, melaporkan temuan tersebut ke pihak kepolisian. Selanjutnya kasus akan ditindaklanjuti sesuai proses hukum yang berlaku.
Dalam jumpa pers di Gedung E Kemendikbud, Jakarta, (15/04/2014), Mendikbud menjelaskan kronologi langkah yang telah ditempuh untuk menindaklanjuti kebocoran naskah UN melalui internet itu.
Ia mengatakan, laporan dari masyarakat muncul pada Senin (13/04/2015) siang, saat Mendikbud masih berada di lapangan untuk meninjau pelaksanaan UN hari pertama di sekolah-sekolah. Pada sore harinya Mendikbud langsung menghubungi Google Indonesia. Sekitar dua jam setelah Mendikbud menghubungi Google Indonesia, kantor pusat Google, Inc di Amerika Serikat langsung menghapus file dalam akun Google Drive tersebut dan menonaktifkan serta menutup akses terhadap akun yang memuat file tersebut.
“Ada 30 buklet yang diunggah secara ilegal. Total buklet ada 11.730. Berarti 0,025% dari total buklet,” ujarnya. Pengunggahan naskah UN itu terjadi pada tanggal 11 April 2015, dua hari menjelang pelaksanaan UN.
Mendikbud menegaskan, meski secara proporsional angka tersebut kecil, Kemendikbud tidak ingin tinggal diam sehingga segera melakukan langkah cepat dengan melapor kepada Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri pada Senin malam (13/04/2015).
“Kita tidak ingin menciderai anak-anak Indonesia yang belajar dengan keras, guru-guru yang mengajar dengan keras, berusaha jujur dalam menjalani ujian nasional,” katanya.
Naskah UN yang diunggah secara ilegal tersebut adalah naskah yang digunakan di dua daerah. Berdasarkan analisis Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, naskah UN yang diunggah ilegal itu berasal dari satu percetakan yang bertugas mencetak naskah UN. Kemendikbud menegaskan harus ada sanksi dan proses hukum terhadap tindakan tersebut. (Desliana Maulipaksi)

Rabu, 15 April 2015



Jakarta, Kemendikbud --- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, melakukan kunjungan ke SMA Negeri 2 Jakarta dan SMK Negeri 1 Jakarta hari ini. Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau kondisi pelaksanaan ujian nasional (UN) di hari kedua.
Mendikbud menjelaskan, kunjungan Presiden Jokowi ke sekolah saat pelaksanaan UN adalah kali pertama kunjungan seorang presiden di Indonesia dalam sebuah pelaksanaan UN. Kami cek di catatan, kata dia, belum pernah ada Presiden yang mendatangi siswa sebelum atau pada saat pelaksanaan UN sedang berlangsung. “Karena itu kita semua menyampaikan apresiasi kepada Presiden yang telah meluangkan waktu,” katanya saat memberikan keterangan pers di Posko UN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Mendikbud mengungkapkan, dalam kunjungan tersebut Presiden Jokowi ingin meninjau gudang penyimpanan naskah UN di SMA Negeri 2 Jakarta. Namun, kata dia, gudang tersebut masih dalam keadaan digembok dan belum diperbolehkan untuk dibuka karena belum memasuki waktu yang telah ditentukan. “Kita tetap mengikuti protap (prosedur tetap, -red), bahwa meskipun Presiden yang datang mau lihat dokumennya kalau sudah dikunci ya tidak dibuka,” ujarnya.
Mendikbud mengatakan, setelah meninjau persiapan pelaksanaan UN di SMA Negeri 2 Jakarta, Presiden Jokowi ingin meninjau langsung dari dekat pelaksanaan UN berbasis komputer atau CBT (Computer Based Test) di SMK Negeri 1 Jakarta. Para peserta UN di sekolah tersebut, kata dia, bisa menceritakan pengalaman melaksanakan UN berbasis komputer di hari pertama kepada Presiden Jokowi. “Pengalamannya itu positif,” katanya.
Mendikbud menyampaikan, bahwa Presiden Jokowi mendukung pelaksanaan UN berbasis komputer dan ke depan ingin mengembangkannya terutama bagi para siswa yang berada jauh di wilayah pusat kemajuan teknologi. Tetapi, kata dia, Presiden Jokowi menekankan bahwa pengadaan komputer di sekolah-sekolah bukan semata-mata hanya untuk pelaksanaan UN saja. “Tetapi komputer untuk proses pembelajarannya yang nanti dimanfaatkan untuk ujian,” ucapnya. (Agi Bahari)

sumber : www.kemdiknas.go.id

Selasa, 14 April 2015


Jakarta, Kemendikbud --- Pelaksanaan ujian nasional (UN) berbasis komputer atau CBT (Computer Based Test) untuk jenjang SMA/sederajat pada hari pertama telah berlangsung dengan baik. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala di lapangan, salah satunya beberapa peserta UN tidak dapat masuk ke sistem atau login saat akan melaksanakan UN CBT, dan kendala tersebut tidak dapat ditangani di hari yang sama.

Berdasarkan data yang didapatkan dari tiket pengaduan Posko UN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sekitar 23 siswa dari total 160.000 peserta UN CBT tidak bisa login saat akan melaksanakan ujian tersebut. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Nizam mengatakan, sebanyak 0,014 persen siswa yang tidak bisa login UN CBT itu bukan tidak diperbolehkan mengikuti UN melainkan terdapat kendala teknis bagi siswa tersebut dalam pelaksanaan UN CBT.

Berdasarkan Prosedur Operasional Standar (POS) UN apabila terdapat siswa yang tidak dapat login dalam melaksanakan UN CBT dan kendala tersebut tidak dapat ditangani di hari yang sama, maka siswa tersebut akan diikutsertakan dalam UN CBT susulan. "Dipastikan mereka dapat melakukan login," kata Nizam di Kantor Kemendikbud, Senin (13/04/2015).

UN Susulan untuk jenjang SMA/Sederajat rencananya akan dilaksanakan pada 20-22 April 2015 dan khusus SMK akan dilaksanakan pada 20-23 April 2015.

Salah satu keuntungan bagi siswa dari kejadian ini adalah siswa dapat memanfaatkan waktu menunggu pelaksanaan UN Susulan untuk belajar lebih giat lagi. Diharapkan dapat menghasilkan nilai UN yang optimal dari siswa-siswa tersebut.

Hal tersebut berbeda dengan kendala teknis yang dialami oleh SMKN 3 Kasihan, Bantul, dimana para peserta UN di sekolah tersebut tidak bisa login dikarenakan kesalahan penginstalan dari beberapa data yang didapatkan dari server pusat. Namun, kendala tersebut dapat segera teratasi dan sebanyak 30 siswa di sekolah tersebut dapat melakukan ujian susulan pada sore harinya. (Agi Bahari)

Sumber : www.kemdiknas.go.id



Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, pihaknya menerima laporan dari Kota Jayapura, Papua bahwa sempat terjadi pemadaman listrik saat ujian nasional berbasis komputer berlangsung di SMK Negeri 2 Jayapura. Meski demikian, Mendikbud mengaku tidak khawatir karena data jawaban siswa tetap tersimpan dengan baik dalam sistem.
Laporan tersebut diterimanya saat tengah melakukan inspeksi mendadak pelaksanaan persiapan UN hari pertama, Senin (13/4/2015) di sejumlah sekolah di kawasan DKI Jakarta. Mendikbud menyebut, peristiwa itu memberikan bukti bahwa perangkat lunak yang diinstal ke komputer sekolah berfungsi dengan baik. “Justru ini menjadi bukti bahwa software berjalan baik. Ada interupsi listrik, kemudian nyala, dan bisa berfungsi lagi, tanpa kehilangan data jawaban siswa. Tidak ada masalah,” tutur Mendikbud.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam menyampaikan, saat pemadaman listrik mendadak itu terjadi, Wakil Wali Kota Jayapura tengah mengunjungi sekolah tersebut menjelang pelaksanaan UN sesi pertama berakhir. “Ada beberapa siswa yang belum selesai mengerjakan UN, kemudian listrik mati selama 10-20 menit. Tapi kemudian langsung ditelepon PLN-nya, dan akhirnya nyala. Siswa bisa kembali mengerjakan soal yang belum terisi di sisa waktu yang terhitung dalam sistem,” ungkap Nizam.
Ia menambahkan, peristiwa ini tidak berpengaruh pada pelaksanaan sesi berikutnya, karena waktu jeda antara sesi satu dengan sesi berikutnya berlangsung selama satu jam. “Karena kejadiannya hanya 10-20 menit, jadi tidak mengganggu sesi kedua,” katanya.
Nizam mengakui, meski pelaksanaan UN berbasis komputer dapat berjalan dengan lancar, namun pihaknya tetap akan melakukan evaluasi. Jika terdapat kekurangan, maka itu perlu disempurnakan. Pihaknya juga akan memperkuat  sosialisasi ke sekolah-sekolah. “Kita akan evaluasi bagaimana agar CBT berlangsung optimal,” tambahnya.
Ia menegaskan kembali bahwa CBT bukan proyek pengadaan komputer. Sekolah tidak boleh belanja komputer hanya untuk bisa mengikuti CBT. Sebaliknya, jika komputer dibeli untuk pembelajaran, maka hal tersebut sangat baik karena anak-anak memang harus difasilitasi alat agar bisa memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK). (Ratih Anbarini)

Sumber : www.kemdiknas.go.id

Jumat, 10 April 2015


Jakarta, Kemendikbud --- Salah satu persiapan yang dilakukan dalam menjalankan ujian nasional (UN) berbasis komputer adalah dengan memastikan tidak ada pemadaman listrik bergilir saat ujian berlangsung. Untuk itu, Kemendikbud telah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengantisipasi hal tersebut.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan, Kemendikbud telah menyampaikan data lengkap kepada PLN tentang wilayah dan sekolah mana saja yang menjadi tempat UN berbasis komputer. Dan setiap sekolah pelaksana juga telah dilengkapi tenaga listrik cadangan sebagai bagian dari antisipasi.
“Teknis pelaksanaan jika listrik mati atau komputer hang, sudah diatur di software-nya,” kata Mendikbud saat konferensi pers usai melakukan konferensi video dengan kepala dinas pendidikan dan LPMP di 26 provinsi, di Kantor Kemendikbud, Kamis (9/04/2015).
Mendikbud menjelaskan, perangkat lunak yang digunakan dalam komputer UN telah dilengkapi dengan sistem yang dapat menyimpan semua jawaban yang telah dikerjakan siswa. Dengan demikian, meskipun terjadi hang ataupun listrik padam, siswa tidak dirugikan. Ketika sistem sudah bisa kembali digunakan siswa bisa mulai mengerjakan dari nomor terakhir yang sudah diisi.
Begitu pula dengan waktu pengerjaan ujian. Waktu yang dihitung benar-benar waktu yang digunakan siswa dalam mengerjakan soal. Jika terjadi masalah di tengah-tengah pelaksanaan, maka sistem tidak akan menghitung waktu yang terbuang selama masalah terjadi. (Aline Rogeleonick)

Sumber : www.kemdiknas.go.id


Jakarta, Kemendikbud --- Ujian nasional (UN) 2015 tidak hanya akan mencatat kemampuan akademik siswa di mata pelajaran yang diujikan, tapi juga integritas sekolah pelaksana UN. Setiap sekolah akan memperoleh indeks integritas masing-masing yang akan memperlihatkan tingkat kejujuran sekolah tersebut dalam melaksanakan UN. Makin tinggi indeks integritas, makin tinggi pula kejujuran pelaksanaan ujian.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengimbau agar sekolah dan orang tua menjaga para siswa untuk tetap mempertahankan kejujuran. Salah satunya dengan tidak mempercayai bujuk rayu pengedar bocoran UN yang belum jelas kebenarannya. Mendikbud mendorong agar siswa belajar keras dalam menghadapi UN dan mempersiapkan diri dengan baik.

“Anak-anak akan menerima hasil UN, tapi sekolah akan menerima hasil indeks integritas. Jaga itu semua,” katanya saat konferensi pers usai melakukan konferensi video dengan dinas pendidikan dan LPMP di 26 provinsi, di Kantor Kemendikbud, Kamis (9/04/2015).

Khusus kepada sekolah dan orang tua, Mendikbud juga mengimbau agar tidak melakukan transaksi yang bersifat curang. Karena jika indeks integritas sekolah rendah, akan merugikan siswa yang mengikuti UN di sekolah tersebut. Prinsipnya, kata Mendikbud, UN dilakukan perorangan bukan kelompok dan akan menentukan kualitas siswa di masa yang akan datang.

Kepada siswa, Menteri Anies berpesan agar menjaga kesehatan jelang UN. Siswa diminta untuk belajar giat hingga satu hari sebelum ujian dan menyediakan waktu istirahat yang cukup. “Hari-hari ini hari terakhir belajar keras. Malamnya istirahat. Tidur delapan jam biar pagi fresh, dan bisa mengerjakan soal dengan baik,” katanya.

Mendikbud menjelaskan, rumusan indeks integritas telah diselesaikan di beberapa bulan terakhir jelang UN. Ada formulasi khusus yang digunakan untuk menghitung indeks integritas tersebut. Meskipun tidak menyampaikan dengan rinci formula penghitungan indeks integritas, Mendikbud meyakini bahwa formula tersebut biasa dipakai dalam dunia akademis. “Pattern-nya ada,” tuturnya. (Aline Rogeleonick)

Sumber : www.kemdiknas.go.id
 

Kamis, 09 April 2015



Solopos.com, SOLO — Delegasi dari 12 negara meninjau pelaksanaan Sekolah Ramah di SD Muhammadiyah 16 Solo dan SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Solo, Selasa (31/3/2015).
Mereka adalah peserta Advanced International Training Programme of Child Right, Classroom and School Management atau Program Training lanjutan tentang hak-hak anak, manajemen kelas dan manajemen sekolah, yang diselenggarakan oleh Commission Education, Lund University Swedia.
Di SD Muhammadiyah 16 Solo, delegasi yang berasal antara lain dari Ethiopia, Cambodia, China, dan Namibia, melihat dari dekat para siswa sekolah tersebut saat mempraktikkan membatik dan membuat tempe. Tak berapa lama, beberapa orang dari delegasi 12 negara tersebut ikut mempraktikkan apa yang telah dilakukan para siswa.
Salah satunya Martha Amutenya, delegasi dari Namibia. Dengan dibantu salah seorang guru SD Muhammadiyah 16, Martha menjajal menorehkan malam pada selembar kain putih yang ia dapat dari guru tersebut. Ketika selesai membatik, Martha tersenyum dengan bangga dengan hasil karyanya.
Delegasi dari Swedish International Development Agent (SIDA) yang diwakili oleh dosen dari Lund University, Bodil Rasmisson, menyatakan dari bincang-bincang yang dia lakukan dengan beberapa orang tua siswa sekolah tersebut, mereka mengaku merasa nyaman dengan sekolah tersebut.
“Artinya bahwa sekolah ini sudah memenuhi standar sebagai sekolah ramah anak,” ungkapnya saat ditemui wartawan di sela-sela kunjungan, Selasa. Menurutnya sangat penting adanya keterlibatan anak-anak dalam hal pengambilan keputusan.
“Dari cara mereka beraktifitas menandakan adanya partisipasi,” katanya.

Sumber : www.solopos.com
Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Rabu, 08 April 2015

 
Depok, Kemendikbud --- Hal baru selain tidak lagi menjadi syarat kelulusan, tahun ini UN dilaksanakan dengan berbasis komputer atau computer based test (CBT) di sekolah-sekolah percontohan. Bagaimana pendapat para siswa dan siswi setelah menjalani uji coba (try out)? Apakah UN berbasis komputer ini menyenangkan? Berikut hasil komentar peserta try out UN CBT saat diwawancara kemdikbud.go.id di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Depok, Kamis (2/4).
 
Febrian siswa kelas 12 IPA, berpendapat bahwa pelaksanaan ujian dengan menggunakan komputer ini sangat menyenangkan, walaupun pada awal uji coba agak sedikit bingung dalam pengisian identitas. “Awalnya saya sedikit bingung, tapi lama-lama jadi terbiasa. Jadinya asik, karena UN dengan komputer ini lebih ringan tidak perlu menghitamkan buletan lagi yang sangat menyita waktu,” ujar Febrian.
 
Selanjutnya Fauzan, Siswa kelas 12 IPA yang berencana ingin melanjutkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung ini berpendapat, pelaksanaan UN CBT sangat membantu sekali. Tidak lagi memikirkan kebersihan lembar jawaban, dan tidak perlu menghitamkan jawaban pada lembar jawaban. “Hari ini uji coba mata pelajaran Matematika. Enak kita sudah dikasih lembar untuk coret-coretan. UN CBT ini lebih efisien dan tidak melelahkan yang biasanya kita harus fokus saat menghitamkan lembar jawaban,” tutur Fauzan.
 
Sedangkan Aisyah Siswa kelas 12 IPA menyampaikan pendapatnya kepada kemdikbud.go.id, bahwa pelaksanaan UN CBT lebih efektif. Pada ujian kali ini ia bisa mengetahui waktu selesainya ujian, karena pada layar soal ujian tercantum waktu pelaksanaan ujian. Selain itu juga, kata Aisyah, bisa lebih konsentrasi, dan siswa pun diberikan kemudahan untuk bisa mengerjakan soal yang lebih mudah terlebih dahulu.”Jika ada soal yang belum dikerjakan ada tandanya. Pada pelaksanaannya, UN ini pun dapat meminimalisir kecurangan. Saya berharap UN CBT ini dapat terus dilanjutkan,” ucap Aisyah.
 
Maula siswa kelas 12 IPA berpendapat  UN CBT sangat menyenangkan, dan tidak merepotkan. Siswa tidak perlu lelah membulatkan jawaban pada lembar jawaban komputer (LJK). Sampai pada uji coba hari kedua ini, kata dia, tidak ada kendala yang berarti. “UN CBT ini bisa meminimalisir kesalahan fatal, seperti kesalahan penulisan nama pada LJK. Dengan begitu UN ini sangat membatu siswa. Saya berharap uji coba UN CBT bisa lebih dibanyakin lagi jadwalnya, agar lebih terbiasa,” kata Maula. (Seno Hartono).
 
Sumber : www.kemdiknas.go.id

Jakarta, Kemendikbud --- Setiap siswa yang telah mengikuti ujian nasional (UN) berhak mendapatkan sertifikat hasil UN (SHUN). Berapapun nilai yang diperoleh, sekolah wajib menyerahkan SHUN kepada siswa. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, Nizam, usai rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, di kantor DPR RI, Senin (06/04/2015).
“Berapapun nilai (UN) nya (SHUN-nya) tetap keluar. Sekolah tidak boleh ada alasan untuk menahan SHUN,” katanya.
Nizam mengatakan, sekolah bisa mengumumkan kelulusan siswa setelah hasil UN diterima. Tujuannya, agar siswa tetap memenuhi kewajiban untuk mengikuti UN. Jika siswa tersebut belum memenuhi standar kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), yaitu 55, siswa memiliki pilihan untuk mengulang UN kembali atau tidak. Apabila siswa memilih untuk mengulang, maka setelah ujian ulang siswa akan menerima sertifikat hasil perbaikan UN.
Nizam menegaskan, berapapun nilai yang diperoleh peserta UN tidak memengaruhi kelulusan maupun kesempatannya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Karena untuk masuk ke perguruan tinggi, kata dia, ada faktor lain yang menjadi ukuran. UN hanya dilihat sebagai salah satu pertimbangan. Nizam mencontohkan, jika siswa tersebut memiliki nilai rapor sembilan sementara nilai UN nya empat, maka terdapat indikasi bahwa sekolah tersebut obral nilai kepada siswa.
Hasil UN akan diserahkan kepada perguruan tinggi bersamaan dengan indeks integritas setiap sekolah. Hasil tersebut akan diserahkan pada 2 Mei. Sedangkan pengumuman kelulusan, akan dilakukan pada 15 Mei.
SKL 55 yang telah ditetapkan BSNP ditujukan bagi enam mata pelajaran yang diujikan. Siswa yang mendapat nilai UN di bawah SKL bisa mengulang UN di tahun 2016 mendatang. Namun demikian, meskipun nilai UN di bawah SKL, siswa tetap mendapat SHUN dan tidak diwajibkan untuk mengulang. (Aline Rogeleonick)

Sumber  : www.kemdiknas.go.id

Rabu, 01 April 2015



Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan akan melakukan reformasi tata kelola buku yang beredar di masyarakat, terutama buku pelajaran. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya konten yang tidak pantas atau konten negatif di dalam buku-buku yang diperuntukkan bagi anak-anak.
"Kita akan lakukan semacam studi komparasi negara, mana praktik terbaik dalam urusan buku, termasuk praktik pengalaman kebijakan buku yang disentralisasikan, kemudian didistribusikan ke daerah," ujar Mendikbud saat jumpa pers penutupan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2015, di Depok, Jawa Barat, (31/03/2015).
Ia menegaskan, rencana tersebut dilakukan bukan untuk mematikan peran daerah dan memperluas peranan pemerintah pusat dalam hal perbukuan. Pemerintah pusat, katanya, harus bisa menjadi kurator atau penjaga standar terhadap buku-buku yang beredar di masyarakat, terutama buku pelajaran dan buku anak-anak.
"Sehingga buku-buku itu menjadi buku yang layak dikonsumsi oleh anak-anak kita," kata Mendikbud.
Buku juga berkaitan erat dengan bahasa. Buku diharapkan bisa mendukung anak-anak Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kekayaan bahasa, ujar Mendikbud, adalah salah satu bentuk kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Karena itu penggunaan bahasa daerah juga harus diperhatikan. 
Ia mengatakan bahasa merupakan alat yang efektif dalam mengajarkan logika. "Bahasa mencerminkan struktur berpikir. Penting dalam mengajarkan logika," katanya. (Desliana Maulipaksi)
 
Depok, Kemendikbud --- Film merupakan salah satu bagian dari pendidikan dan kebudayaan. Film juga dapat dijadikan sebagai instrumen pendidikan yang penting sekali. Karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam struktur organisasi yang baru membentuk Pusat Pengembangan Film dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan.
 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menyampaikan, ingin mengembalikan film sebagai instrumen untuk membangkitkan percaya diri bangsa. “Gagasan-gagasan yang besar itu bisa dituangkan di situ,” katanya saat memberikan sambutan pada acara Penutupan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015, di Depok, Selasa (31/3/2015).
 
Mendikbud mencontohkan, dalam Perang Vietnam yang menang adalah Vietnam tetapi dalam film-film tentang Perang Vietnam tersebut yang menang adalah Amerika Serikat. Perang Vietnam itu, kata dia, perangnya yang dimenangkan oleh Vietnam tetapi yang diceritakan adalah pertempuran-pertempuran yang dimenangkan oleh Amerika. “Karena dia menggunakan alat itu untuk membangkitkan percaya diri bangsanya, bahwa bukan perangnya yang penting tetapi pertempurannya,” ujarnya.
 
Mendikbud mengimbau, para kepala dinas dan peserta RNPK tahun 2015 lainnya agar dapat mengajak anak-anak di daerahnya untuk menonton film Tjokroaminoto yang tayang mulai 9 April 2015 di bisokop, jika ada bioskop yang menanyangkan di daerahnya. Kemendikbud, kata dia, memiliki 60 bisokop keliling dan di seluruh Indonesia hanya terdapat 780 bisokop. “Seharusnya kita memiliki 5000 bioskop, kalau kita memiliki lebih banyak bioskop nanti banyak film yang diputar di sana dan muncul gagasan-gagasan besar,” tuturnya. (Agi Bahari)
 
Sumber :www.kemdiknas.go.id

Depok, Kemendikbud --- Sebagai upaya menerapkan pelaksanaan ujian nasional (UN) berintegritas, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menerapkan deteksi isu kecurangan UN. Dengan menerapkan sistem deteksi seperti ini, jika ada sekolah yang awalnya biasa-biasa saja, tiba-tiba memperoleh nilai ujian nasional bagus, maka faktor kecurangannya dapat terlihat.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nur Hadi Amiyanto saat jumpa pers di acara rembuk nasional pendidikan dan kebudayaan (RNPK), di Depok, Jawa Barat, Senin (30/03/2015). “ Empat tahun lalu kami sudah terapkan ini. Insya Allah dapat menghindari kebocoran dan kecurangan dalam pelaksanaan UN,” kata Hadi.
Hadi meyakini, dengan deteksi tersebut daerah yang melakukan kecurangan dapat terlihat. “Kami juga telah sampaikan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota bahwa kecurangan apapun yang anda lakukan pasti akan terlihat. Alhamdullilah kejujuran telah kami utamakan,” ujarnya. 
Selanjutnya, terkait persiapan pelaksanaan UN di Provinsi Jawa Tengah, Hadi menyatakan siap untuk melaksanakannya. Peserta UN dan Ujian Sekolah untuk sekolah dasar (SD) akan diikuti sekitar 1,5 juta orang peserta.
Pelaksanaan ujian sekolah jenjang SD anggaran pelaksanaan telah dipersiapkan melalui Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Tengah. Soal ujian 25 persen dipersiapkan dari pusat, dan 75 persen dipersiapkan oleh guru-guru daerah sendiri. “Jadi nanti lulusan dari Wonogiri lulusannya akan sama kualitasnya dengan lulusan dari Cilacap, dan daerah lainnya,” ucap Hadi.
Hadi mengemukakan, logistik pengiriman naskah soal ujian nasional Provinsi Jawa Tengah secara keseluruhan dapat terlayani dengan baik. Walaupun sempat ada hambatan, kata dia, karena komunikasi kami dengan kementerian berjalan dengan baik, maka hambatan tersebut dapat teratasi. “Kami sebagai pelayan masyarakat, akan bekerja dengan keras supaya menjadi pelayan yang baik bagi pelaksana ujian sekolah maupun ujian nasional. Insya allah anak kami di Jawa Tengah akan terlayanani dengan baik,” pungkas Hadi. (Seno Hartono) 

Sumber : http://www.kemdiknas.go.id

Ketua

Dr. Mohamad Ali, S.Ag., M.Pd
NBM. 887.570

Menu

Jadwal Sholat


jadwal-sholat

Kalender

Jam

Berita Umum

Posting Populer

Inovasi Pendidikan karakter anti korupsi SD Muhammadiyah 1 Ketelan

Informasi


Kalender Islam

Kalender Hijriyah

Unduh - Download

>> Surat Pernyataan Tidak Terjadi Konflik 2021
>> Instrumen Data Sekolah 2021
>> Form Input PTK GTK Cabdin
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru SMA, MA,SMK
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru SD, SMP
>> Ceklist Persyaratan PTK Baru PAUD TK
>> Rekap Form Excel Pengajuan Input PTK Baru TK, PAUD, SD, SMP
>> Materi 1 BLC
>> Materi 2 Pengenalan HTML (BLC)
>> Materi 2 Web Editor (BLC)
>> News Template
>> Pro News Template
>> Materi 3 BLC ( Membuat Email )
>> Materi 3 BLC ( Membuat Blog )
>> Blangko Pengajuan SK GTT/PTT
>> Blangko Pengajuan SK GTY/PTY
>> Instrumen Sekolah 2015
>> Memasang Link Di Pada Blog Wordpress
>> Menambah Header di Blog (Blogger)
>> Materi 4 BLC ( Membuat Blog Dengan Wordpress )
>> Materi 5 BLC ( CMS )
>> Tutorial CMS Balitbang
>> Materi 6 Localhost CMS Balitbang
>> Materi 8 Cloud Storage
>> Blangko Biodata Guru Agama Islam ( PAI )
>> Materi 9 Pembuatan Header Website
>> Blangko PPDB 2016 / 2017
>> Pengantar PPDB 2016 / 2017
>> Menambahkan Feed Rss Pada Halaman Website
>> Materi Tahsin Perguruan Muhammadiyah
>> Skrip .php untuk Feed RSS CMS Balitbang
>> Materi Google Form atau Formulir Online
>> Materi Desember 2016
>> Jadwal UTS Genap Ciri Khusus SD
>> Blangko Data Bantuan Sekolah 2016
>> Jadwal UAS ( SEKOLAH ) Ciri Khusus SMP/Mts, SMA/MA, SMK 2016/2017
>> Materi Penguatan Kepala Sekolah Tawang Mangu
>> Pengembangan Kurikulum ISMUBA 2017
>> Olimpiade Ahmad Dahlan 2017
>> Kalender Pendidikan Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2022 / 2023
>> Kisi - Kisi Akhlaq SMK Ciri Khusus 2017 / 2018
>> Form Data Bantuan dan Prestasi Sekolah 2018
>> Pelatihan SPMU
>> Kalender Pendidikan Dikdasmen PWM Jateng 2018 / 2019
>> Instrumen Data Sekolah 2019
>> Rekaman Irama Nahawand
>> Blangko RKAS 2021
>> Surat Tarik PTK Dinas / Mutasi
>> Form Input PTK GTK Cabdin
>> Syarat Pengajuan SK Yayasan
>> Landasan Hukum Muhammadiyah ( 2016 )
>> KISI US ISMUBA WILAYAH 2022
>> BLANGKO DAYA TAMPUNG PENGGEMBIRA MUKTAMAR 48 TAHUN 2022
>> BLANGKO PAKTA INTEGRITAS
>> BLANGKO RKAS 2022/2023
>> EDARAN MENCHANDISE MUKTAMAR KE - 48
>> Syarat Pengajuan NUPTK JULI - DESEMBER 2022
>> Form Isian Data 2022 / 2023
>> Logo Musyda 2023
>> Lampiran Musyda Dikdasmen 2023
>> SYARAT DAPODIK 2023

Pengunjung

Flag Counter